Fakultas Teknologi dan Rekayasa Cerdas UK Maranatha

Juara Pertama dalam Ergo Content Competition 2022

diupload pada: 15 November 2022
Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Tiga orang mahasiswa Program Sarjana Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha,  Ignasius Martin, Hana Natasya Dwi Astuti, dan Ary Dharmawan berhasil menjadi Juara I dalam Ergo Content Competition (ECC) 2022. ECC 2022 merupakan ajang perlombaan di bidang ergonomi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dengan membawakan tema “Penerapan Ergonomi untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik”. Kompetisi ini diadakan oleh Perhimpunan Ergonomi Indonesia Korwil Jawa Barat bekerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha, Universitas Islam Bandung, dan Universitas Katolik Parahyangan.

Kompetisi ini berkaitan dengan penerapan ergonomi di kehidupan sehari-hari. Pada tahap awal, peserta diminta membuat video persuasif dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ergonomi. Kemudian, video tersebut diunggah melalui kanal YouTube mereka dan dinilai secara langsung oleh para YouTube user. Sebagai tahap akhir, para peserta diharuskan melakukan presentasi di hadapan para dewan juri yang telah ditentukan sebelumnya.

Ary mengakui bahwa dirinya cukup puas dan senang dalam menjalani proses kompetisi ini. Setelah mendapatkan pengumuman bahwa timnya berhasil menjadi juara, ia merasa bersyukur karena kerja kerasnya selama tiga tahap kompetisi terbayarkan.

Sebagai bentuk persiapan, Ary, Ignasius, dan Hana secara rutin melakukan meeting untuk brainstorming membahas topik yang akan diangkat. Pada meeting perdananya, mereka berhasil mendapatkan ide untuk mengangkat topik ergonomi di tempat kerja yang sederhana. Ide tersebut didasari oleh budaya work from home yang muncul pasca pandemi Covid-19. Dalam kompetisi ini, mereka juga mendapatkan bimbingan secara daring dari dosen Fakultas Teknik UK Maranatha, Ir. Kartika Suhada, M.T.

Ary dan timnya sempat mengalami kesulitan selama proses shooting yang memerlukan persiapan cukup lama. Mereka bahkan perlu melakukan perubahan secara berulang-ulang karena terdapat kesalahan pada hasil shoot. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka untuk menyelesaikan perjalanan kompetisi ini. (ra/gn) ()

Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Berita Terkait
Edisi Terbaru,