Teknologi 5G merupakan sebuah terobosan baru yang memantapkan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Keberadaannya sendiri mulai diaplikasikan pada banyak bidang industri di negara-negara maju, seperti Jerman. Untuk membekali dan memantapkan pengetahuan mahasiswa terkait jaringan 5G, Program Sarjana Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan Kuliah Kapita Selekta pada Sabtu, 26 Februari 2022. Kegiatan yang berlangsung secara virtual melalui Zoom ini dipaparkan oleh Ikhsan Rashad, S.T., M.Sc. dengan mengangkat topik “Teknologi di Balik Jaringan 5G”.
Ikhsan merupakan alumnus Program Sarjana Teknik Elektro UK Maranatha angkatan 1999 dan saat ini menjabat sebagai Radio Access Network (RAN) Solution Manager di Ericsson, Jerman. Ikhsan menyebutkan bahwa 5G sebagai teknologi jaringan seluler generasi kelima, telah menjadi standar global baru yang ditargetkan untuk dapat memberikan kecepatan jaringan tinggi hingga mencapai 20 Gbps. Selain itu, jaringan 5G juga ditargetkan dapat memberikan kapasitas jaringan yang ribuan kali lebih besar dibandingkan jaringan 4G dan membuka pintu inovasi ke aplikasi yang lebih baik.
Jika teknologi 4G dirancang untuk menjawab kebutuhan akses mobile internet, teknologi 5G dirancang untuk menjawab kebutuhan akses layanan baru, seperti Industrial Internet of Things (IoT) dan Critical Communication Services. Ikshan menjelaskan, terdapat empat layanan baru yang diperkenalkan oleh teknologi 5G. Pertama adalah Enhanced Mobile Broadband. Layanan ini adalah perbaikan dari layanan mobile broadband yang ditawarkan oleh jaringan 4G, yaitu perbaikan akses dan kecepatan jaringan yang lebih tinggi, akses jaringan yang lebih cepat, serta kapasitas jaringan yang lebih cepat.
Layanan utama jenis kedua adalah Ultra Reliable Low Latency Communication (URLLC), sering disebut sebagai layanan untuk critical communication services. Layanan jenis ini membutuhkan keandalan jaringan yang sangat tinggi, serta delay dan latency yang sangat rendah. Contoh penerapan dan penggunaan layanan ini adalah online real-time gaming, augmented and virtual reality robot surgery, self-driving car, traffic safety, remote manufacturing, and industrial automation. Layanan yang ketiga adalah Massive Machine Type Communication. Layanan ini ditujukan untuk memberikan kapasitas jaringan yang lebih besar untuk sensor di smart meter, tracking, and fleet management. Terakhir adalah layanan Fixed Wireless Access yang biasa digunakan sebagai internet rumahan atau kantor.
Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa contoh pengaplikasian teknologi 5G yang sering menjadi perbincangan belakangan ini. Contoh pertama adalah untuk otomatisasi industri, yaitu dengan menggantikan kabel-kabel yang saat ini digunakan untuk menghubungkan mesin di pabrik dan pengendalian robot dari jarak jauh. Contoh aplikasi kedua adalah sebagai remote surgery yang membantu para dokter melakukan operasi dari jarak jauh dengan bantuan robot yang dikendalikan melalui teknologi 5G. Contoh aplikasi ketiga adalah self driving car dan inter-car communication untuk menginformasikan mobil-mobil lain di sekitar mobil yang mengalami masalah dalam waktu yang cepat sehingga mencegah terjadinya kecelakaan. “Aplikasi-aplikasi tadi bisa dikatakan hanya tip of the iceberg dari potensi aplikasi dan inovasi baru yang bisa dilahirkan dengan teknologi 5G,” jelas Ikhsan. ()